Lakukan 6 cara ini untuk mencegah stroke
Merdeka.com - Pria atau wanita di suai pertengahan sama-sama memiliki risiko stroke yang cukup besar. Beberapa faktor risiko seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, atau jarang menemui dokter justru bisa meningkatkan risiko stroke.
Tak hanya itu, beberapa keadaan seperti kehamilan, mengonsumsi pil KB, stres, dan depresi juga bisa meningkatkan risiko wanita terkena stroke. Untuk mencegahnya, sebaiknya seseorang mulai melakukan beberapa hal ini, seperti dilansir oleh ABC News
1.
Berjalan 20 menit setiap hari
- Tentu saja, Anda memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam sehari. Namun sebaiknya Anda selalu menyediakan waktu 20 menit sehari untuk berjalan kaki. Anda bisa memecahnya menjadi dua kali berjalan selama 10 menit dalam sehari. Berjalan dua jam seminggu bisa menurunkan risiko stroke hingga 30 persen, berdasarkan penelitian terbaru. Berjalan cepat juga bisa menurunkan risiko stroke hingga 40 persen
2.
Hindari depresi
- Orang yang depresi memiliki kemungkinan terkena stroke 29 persen lebih besar. Untuk itu, sebaiknya Anda segera mengenali gejala depresi dan menghindarinya agar Anda terhindar dari stroke. Jika Anda sudah mulai merasa depresi segera temui dokter dan minta bantuan.
3.
Tidur 7 jam semalam
- Tidur terlalu lama, lebih dari 10 jam semalam bisa meningkatkan risiko stroke hingga 63 persen dibandingkan dengan orang yang hanya tidur selama tujuh jam. Risiko ini bisa semakin besar jika Anda memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan sindrom metabolisme yang meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, atau bahkan diabetes.
4.
Konsumsi minyak zaitun
- Minyak zaitun membantu menurunkan penyakit jantung. Namun sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa minyak ini bisa melindungi dari stroke. Pria dewasa yang mengonsumsi minyak zaitun secara teratur memiliki risiko stroke 40 persen lebih rendah.
5.
Konsumsi ubi jalar
- Perbanyak beberapa makanan yang mengandung potasium seperti ubi jalar, pisang, tomat, atau kismis. Makanan yang kaya potasium bisa menurunkan risiko stroke hingga 20 persen. Akan lebih baik lagi jika Anda mengonsumsi diet seimbang berisi buah-buahan, sayuran, ikan, produk susu, dan telur
6.
Kontrol amarah
- Jika Anda adalah orang yang temperamental, mungkin Anda harus mulai menguranginya. Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Hypertension menunjukkan bahwa orang yang mudah marah dan agresif cenderung memiliki risiko stroke yang tinggi. Untuk itu, jika ingin mengurangi stroke ada baiknya Anda mulai belajar mengolah kemarahan dan tidak mudah naik darah.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko stroke. Beberapa mungkin tak mudah dilakukan, namun demi kesehatan dan keselamatan diri sendiri, sebaiknya Anda mulai melakukannya dari sekarang.
Source : http://www.merdeka.com
Tabda dan Gejala Penyakit Stroke
Serangan kecil atau serangan awal stroke biasanya diawali dengan daya ingat menurun dan sering kebingungan secara tiba-tiba dan kemudian menghilang dalam waktu 24 jam selain itu tanda gejala stroke dapat diamati dari beberapa hal :
- Adanya serangan neurologis fokal berupa kelemahan atau kelumpuhan lengan , tungkai atau salah satu sisi tubuh.
- Melemahnya otot ( hemiplegia ) , kaku dan menurunnya fungsi sensorik.
- Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh seperti baal , mati rasa sebelah badan , terasa kesemutan , perih bahkan seperti rasa terbakar di bagian bawah kulit.
- Gangguan penglihatan seperti hanya dapat melihat secara parsial atupun tidak dapat melihat keseluruhan karena penglihatan gelap dan pandangan ganda sesaat.
- Menurunnya kemampuan mencium bau dan mengecap
- Berjalan menjadi sulit dan langkahnya tertatih-tatih bahkan terkadang mengalami kelumpuhan total
- Hilangnya kendali terhadap kandung kemih sehingga sering kencing tanpa disadari.
- Kehilangan keseimbangan , gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik.
- Tidak memahami pembicaraan orang lain , tidak mampu membaca , menulis , dan berhitung dengan baik.
- Adanya gangguan dan kesulitan dalam menelan makanan ataupun minuman ( cenderung keselek )
- Adanya gangguan bicara dan sulit berbahasa yang ditunjukan denang bicara tidak jelas ( rero ) , sengau , pelo , gagap . dan berbicara hanya sepatah kata bahkan sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
- Menjadi Pelupa ( Dimensia ) dan tidak mampu mengenali bagian tubuh.
- Vertigo ( pusing ) atau perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas.
- Menjadi lebih sensitif , mudah menangis atau tertawa.
- Kelopak mata sulit terbuka.
- Banyak tidur dan selalu ingin tidur.
- Gangguan kesadaran , pingsan sampai tak sadarkan diri.
Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke yaitu resiko medis dan resiko perilaku
- Faktor resiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain hipertensi ( penyakit tekanan darah tinggi ) , gangguan jantung , diabetes , riwayat stroke dalam keluarga ( faktor keturunan ) dan migren (sakit kepala sebelah). Menurut data satatistik 80% pemicu stroke adalah Hipertensi dan arteriosklerosis.
- Faktor resiko perilaku disbebkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok , mengkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol , gemar mengkonsumsi makanan cepat saji ( fast food dan junk food ) . Faktor resiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak / olahraga & obesitas. Salah satu pemicunya juga adalah suasana hati yang tidak nyaman seoerti sering marah tanpa alasan yang jelas.
~Write~by~me~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar