Dampak negatif penggunaan ac
Dewasa ini kita telah terbiasa hidup berdampingan dengan teknologi modern seperti AC. AC menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita, akan tetapi, ternyata AC menyimpan bahaya jika kita tidak menggunakannya dengan bijak.
Menggunakan AC disaat hari sedang panas seperti yang terjadi belakangan ini mungkin sering kita lakukan. Pemakaian AC bukan suatu barang baru lagi bagi kita yang tinggal di perkotaan, atau mereka yang berlama-lama di kantor mengerjakan tugas. Bahkan sekarang banyak model AC yang makin beragam di pasaran. Kita tinggal memilih sesuai kebutuhan, model dan budget tentunya. Tanpa perangkat pendingin itu, rasanya kita yang tinggal di perkotaan yang panas, padat dan penuh sesak ini jadi malas untuk beraktivitas, tidak bisa tidur, bahkan mudah terpancing emosi. Namun kita sekadar mencari kenyamanan AC di tengah iklim tropis yang mudah membuat gerah, tanpa peduli efek buruk di balik kenyamanan hawa dingin yang AC
Apa saja efek negative AC bagi tubuh???
1. Obesitas
Sejumlah penelitian menguatkan tudingan bahwa suhu udara yang nyaman menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kenaikan berat badan. Suhu udara yang nyaman akan membuat kita malas beraktivitas. Minimnya aktivitas tubuh meniadakan pelepasan energi pembakaran lemak. Akibatnya , timbunan lemak akan terakumulasi dan memicu obesitas. Sebab itu, mereka yang terbiasa hidup di ruangan berpenyejuk ruangan disarankan memiliki jadwal rutin berolahraga untuk membakar lemak tubuh.
2. Sick Building Syndrom
Perbedaan suhu udara antara ruangan berpendingin udara dan luar ruang bisa memengaruhi daya tahan tubuh. Beranjak ke ruang dingin dalam kondisi bercucur keringat usai melakukan aktivitas di bawah sinar matahari bisa mengakibatkan sakit kepala, lemas, bahkan sesak napas. Maka dari itu, jika sedang berkeringat disarankan tidak langsung memasuki ruangan ber-AC.
3. Penularan Penyakit
Hampir semua ruang berpendingin udara minim ventilasi, yang dikarenakan agar udara digin yang dihasilkan oleh AC tidak langsung pergi keluar. Kondisi ini membuat sirkulasi udara tidak lancar dan hanya menghasilkan udara daur ulang. Disaat salah satu penghuninya membawa virus, secara otomatis virus itu akan terperangkap di ruangan sehingga berpotensi menular ke penghuni lain dengan cepat. Agar penyakit tidak menyebar dengan cepat, lebih baik sang penghuni yang membawa virus (sedang sakit) lebih baik tidak berada di ruangan yang sama, atau jika tidak memungkinkan, lebih baik menggunakan AC berteknologi Plasmacluster, Neo Plasma, Virus Doctor, dan sejenisnya yang dapat meminimalis virus yang terdapat dalam ruangan tersebut.
4. Penuaan Kulit
Mesin pendingin udara bekerja menurunkan temperatur udara dengan menangkap partikel-partikel air di udara untuk memproduksi hawa dingin. Kondisi ini secara tak langsung menurunkan kelembaban udara yang memicu masalah kulit kering.
Jika sebagian besar waktu kita habis di ruang berpendingin udara biasakan menggunakan pelembab ekstra untuk kulit. Kita harus memiliki trik untuk menjaga kelembaban kulit demi mempertahankan elastisitasnya.
Source : https://team-clan.net
Bahaya Penggunaan AC Terus-menerus
Jakarta, Hidup di kota besar pasti tidak bisa lepas dari pendingin ruangan (AC) yang membuat orang merasa sedikit nyaman karena udara di luar yang sangat panas. Tapi penggunaan pendingin ruangan secara terus menerus ternyata bisa berbahaya.
Bekerja seharian di ruang yang menggunakan pendingin ruangan saat ini sudah seperti kewajiban sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan semakin panasnya suhu udara yang diakibatkan oleh pemanasan global. Padahal penggunaan pendingin ruangan juga salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena menipisnya lapisa ozon.
Para pekerja yang bekerja di dalam ruangan tertutup lebih terpapar oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta bisa juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk-produk rumah tangga lainnya yang mengandung berbagai macam zat kimia.
Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin udara, maka sirkulasi udaranya hanya berputar disekitar tempat yang itu-itu saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini bisa memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini bisa mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk penderita penyakit asma dan alergi akibat udara yang kotor.
Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus dengan hidung tersumbat, gatal-gatal, mata mudah merah dan berair, gatal tenggorokan, mual, lesu dan sulit untuk berkonsentrasi. Jika tidak segera ditangani maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius. Selain itu penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus bisa membuat kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.
Beberapa hal yang harus diingat jika menggunakan pendingin ruangan yang terus menerus, seperti dikutip dari Health24, Selasa (8/9/2009):
Bekerja seharian di ruang yang menggunakan pendingin ruangan saat ini sudah seperti kewajiban sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan semakin panasnya suhu udara yang diakibatkan oleh pemanasan global. Padahal penggunaan pendingin ruangan juga salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena menipisnya lapisa ozon.
Para pekerja yang bekerja di dalam ruangan tertutup lebih terpapar oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta bisa juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk-produk rumah tangga lainnya yang mengandung berbagai macam zat kimia.
Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin udara, maka sirkulasi udaranya hanya berputar disekitar tempat yang itu-itu saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini bisa memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini bisa mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk penderita penyakit asma dan alergi akibat udara yang kotor.
Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus dengan hidung tersumbat, gatal-gatal, mata mudah merah dan berair, gatal tenggorokan, mual, lesu dan sulit untuk berkonsentrasi. Jika tidak segera ditangani maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius. Selain itu penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus bisa membuat kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.
Beberapa hal yang harus diingat jika menggunakan pendingin ruangan yang terus menerus, seperti dikutip dari Health24, Selasa (8/9/2009):
- Rajin memeriksakan kebersihan dari pendingin ruangan seperti mengecek kadar freon secara teratur.
- Gunakan sistem filtrasi yang bisa menghilangkan beberapa polutan, sehingga mengurangi efek yang tidak bagus bagi pemakainya.
- Konsumsi cairan yang cukup sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi.
- Jika memiliki masalah kesehatan serius yang berhubungan dengan pendingin ruangan, segera diobati dan cari tahu apa penyebabnya.
- Untuk itu rawatlah pendingin ruangan dengan baik, supaya tidak menimbulkan masalah bagi pemakainya. Serta berhematlah dalam penggunaanya agar lapisan ozon tidak semakin menipis sehingga memperlambat terjadinya pemanasan global.
Source : http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar